RajaKomen
Perbedaan Karakter: Sutiyoso tentang Prabowo dan Anies Baswedan dalam Pengendalian Emosi

Perbedaan Karakter: Sutiyoso tentang Prabowo dan Anies Baswedan dalam Pengendalian Emosi

9 Feb 2024
81x
Ditulis oleh : FDT

Masih ingatkah bagaimana Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, telah mempublikasikan analisis terbaru melalui akun media sosial X? Fokus dari telaah ini adalah pada percakapan yang terjadi di X terkait ketiga calon presiden RI: Anies, Prabowo, dan Ganjar mulai dari tanggal 3 Februari pukul 00.00 WIB hingga 4 Februari pukul 11.59 WIB. 

Disebutkan bahwa Anies dan Prabowo saling bersaing sebagai calon presiden yang paling banyak disebut dalam X, meskipun demikian Anies masih memimpin. Disebutkan, terdapat 47.613 kali penyebutan tentang Anies di platform yang dahulu dikenal sebagai Twitter ini. Sedangkan Prabowo di-mention sebanyak 44.533 kali. Dalam telaah ini, Ganjar adalah calon presiden yang paling sedikit dibicarakan di X, dengan hanya 28.491 kali penyebutan. 

Kabar baiknya, Mayoritas percakapan tentang Anies cenderung positif, mencapai 90%. Di sisi lain, mayoritas percakapan tentang Prabowo didominasi oleh sentimen negatif, yakni sebanyak 63%. 

Wakil Ketua Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sutiyoso, mengatakan bahwa Prabowo Subianto tampil dalam keadaan emosional selama debat calon presiden pada hari Minggu (7/1/2024), sehingga tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Menurut Sutiyoso, penampilan Prabowo di debat tersebut dinilai kurang memuaskan. 

Tentunya tak perlu diperdebatkan karena banyak mata yang menyimak debat saat itu. Selama debat berlangsung, memang banyak yang mengomentari perdebatan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto. 

Begitulah debat, jika berkomitmen mengikuti “lomba debat”, tak ada yang namanya baper. Sisi emosional Prabowo muncul ketika debat saat itu. Walaupun pada debat terakhir emosi Prabowo tak seterpancing seperti saat debat sebelumnya, kesan yang dilihat netizen sebelumnya sudah sangat mendalam. Jejak digital pun tak bisa berbohong. Siapapun bisa kembali melihat seperti apa emosionalnya Prabowo saat berdebat di bulan Januari itu. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa definisi DEBAT adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. 

Tergantung bagaimana kepiawaian dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, bukannya baper karena menganggap “pertanyaan terlalu personal”. Justru sebenarnya kepiawaian dalam beretorika seorang calon pemimpin negara ini bisa dinilai dari debat tersebut.  

Jika menghadapi serangan dari lawan debat di atas panggung saja tidak bisa, bagaimana bisa menghadapi tantangan yang lebih besar dari negara-negara lain? Apakah akan ditanggapi dengan emosional, memplesetkan OMON-OMON, ngomong di depan para pendukungnya dengan mengeluarkan kata “GOBLOK”, atau membuat video yang emosional? 

"Dia (Anies) selalu mempersiapkan dirinya dengan baik karena kami telah merencanakannya secara matang. Dia memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah yang dihadapi, dan dia menyampaikannya dengan cara yang substansial dan teratur, menggunakan kalimat-kalimat yang terstruktur dengan baik sehingga mudah dipahami," ungkap Sutiyoso dalam acara "Sapa Indonesia Pagi" di Kompas TV pada hari Senin (8/1/2024). 

"Sama halnya dengan 03 (Ganjar), saya kaget karena ternyata dia menguasai materi dengan baik. Ekspektasi kita yang salah semalam adalah terhadap 02 (Prabowo), kami mengira dia akan tampil dengan luar biasa, namun ternyata sebaliknya," tambah Sutiyoso lagi. 

Tak bisa dipungkiri, rekam jejak siapapun, sekali pun pemimpin sangat mudah ditemukan saat ini. Rekam jejak yang berderet tak bisa berdusta. Netizen takkan melupakan bagaimana cara Prabowo menarik jaket Menteri Bahlil dengan kasar saat Debat Cawapres Desember lalu. Melihat ini saja bisa dinilai Prabowo tak menghargai Menter Bahlil, bukan? Siapa yang mau dipimpin oleh seseorang yang berkarakter kasar? 

Jangan berlindung di balik excuse bahwa “pemimpin adalah manusia biasa”. Justru pemimpin memiliki kelebihan dibandingkan orang biasa maka dia harus memiliki kemampuan untuk memimpin dirinya sendiri, termasuk dalam mengekspresikan keadaan emosinya. Bukankah etika umum di negeri ini mengajarkan siapapun harus memiliki etika dalam bersikap, bertata krama, dan dalam mengekspresikan emosinya? 

Berita Terkait
Baca Juga:
Perbedaan Rumah KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi

Perbedaan Rumah KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi

Tips      

4 Maret 2020 | 971


Rumah adalah salah satu keperluan utama bagi setiap keluarga. Terutama untuk pasangan yang baru menikah, banyak sekali dari mereka yang akan meninggali sebuah rumah yang akan mereka ...

5 Strategi Belajar Bersosialisasi Bagi Anak di TK

5 Strategi Belajar Bersosialisasi Bagi Anak di TK

Pendidikan      

3 Agu 2023 | 222


Apakah Anda ingin anak menjadi cerdas dan populer sejak dini? Jika iya, maka Anda telah datang ke tempat yang tepat! Pendidikan anak usia dini merupakan tahap penting dalam membentuk ...

Manfaat Bimbel Online dan Cara Memilih Bimbel Online yang Tepat

Manfaat Bimbel Online dan Cara Memilih Bimbel Online yang Tepat

Tips      

12 Agu 2021 | 776


Sejak adanya pandemic Covid-19 di dunia dan merebak di Indonesia, banyak sektor kehidupan mendadak lumpuh tanpa terkecuali sektor pendidikan yang harus merasakan pembelajaran jarak jauh ...

Klik Logistics Eskpedisi Cargo Surabaya-Makassar dengan Tarif Termurah,Terpercaya dan Aman

Klik Logistics Eskpedisi Cargo Surabaya-Makassar dengan Tarif Termurah,Terpercaya dan Aman

Tips      

24 Jul 2022 | 592


Rute ekspedisi cargo Surabaya ke Makassar merupakan salah satu rute pengiriman atau ekspedisi yang paling ramai saat ini. Mengapa demikian? karena kota Makassar merupakan kota terbesar di ...

Inilah Penyebab Kanker dan Cara Mencegahnya

Inilah Penyebab Kanker dan Cara Mencegahnya

Tips      

26 Maret 2024 | 572


Kanker merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi beberapa jenis penyakit yang dikarakterisasikan dengan adanya pembentukan sel abnormal. Sel ini tumbuh dan berkembang dengan ...

Konsumsi Teh Cegah Virus Corona, Benarkah?

Konsumsi Teh Cegah Virus Corona, Benarkah?

Kuliner      

15 Maret 2020 | 1164


Siapa sangka, teh memiliki berbagai manfaat bag tubuh khususnya untuk kesehatan gigi dan mulut dan juga menurunkan tekanan darah. Penyebaran virus Corona akhir - akhir ini membuat ...

Copyright © KabarCepat.com 2018 - All rights reserved