RajaKomen
Pembagian Bansos dari Jokowi dengan disesuaikan Waktu Pencoblosan Pilpres Menimbulkan Keraguan Akan Netralitas Program Tersebut

Pembagian Bansos dari Jokowi dengan disesuaikan Waktu Pencoblosan Pilpres Menimbulkan Keraguan Akan Netralitas Program Tersebut

31 Jan 2024
527x
Ditulis oleh : FDT

Pada Jumat (25/1/2024), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa program bantuan sosial (bansos) akan dibagikan antara bulan Januari-Juni 2024. Ini sama saja dengan waktu pencoblosan pilpres (pemilihan presiden) pada bulan 14 Februari dan 26 Juni 2024. Jokowi menargetkan 18,8 juta orang sebagai penerima bansos dengan anggaran mencapai Rp 11,25 triliun. Keputusan ini menuai kontroversi di tengah publik, yang mengaitkannya dengan kepentingan politik Jokowi.

Pembagian bansos dengan disesuaikan waktu pencoblosan pilpres menimbulkan keraguan akan netralitas program tersebut. Banyak pihak yang menyatakan keraguan terhadap alasan pelaksanaan program bansos tersebut. 

Dalam konteks ini, para kritikus menuding bahwa Jokowi memanfaatkan moment pencoblosan pilpres untuk meraup dukungan politik. Keputusan tersebut dinilai sebagai bagian dari strategi politik untuk memperkuat posisinya dan partainya dalam perebutan kekuasaan. Dengan memanfaatkan program bansos, Jokowi dianggap berusaha mempengaruhi opini publik dan meningkatkan popularitasnya di tengah masyarakat. Rakyat dan mahasiswa mulai muak dengan strategi licik Jokowi dalam mempertahankan kekuasaan.

Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) juga tidak mempunyai kewenangan apapun, seperti impoten jika berhadapan dengan kecurangan dari paslon 02. Bawaslu sebenarnya bisa dan mampu menegur presiden jika melakukan kecurangan dalam kampanye, apalagi menggunakan uang rakyat.

Selain itu, program bansos yang disesuaikan dengan waktu pencoblosan pilpres juga menimbulkan kekhawatiran akan adanya kecenderungan politisasi dalam penyaluran bantuan sosial. Hal ini dapat mengundang spekulasi bahwa keputusan tersebut bertujuan untuk mempengaruhi pilihan politik masyarakat penerima bansos. Dikhawatirkan bahwa penyaluran bansos yang terkesan dipolitisasi ini dapat mengganggu prinsip netralitas dan keadilan dalam penyelenggaraan pilpres.

Terkait hal ini, publik juga mulai memperhatikan dinamika politik dalam pemerintahan terkait rencana kelanjutan kekuasaan Jokowi. Banyak rakyat yang menerima bansos tetapi dalam pilihan pilpresnya tidak ingin kekuasaan Jokowi berlanjut.

Dunia internasional sudah mengamati sejak adanya perumahan di MK (Mahakamah Konstitusi), yang meloloskan anaknya presiden untuk ikut konstentasi pilpres. Jurnalis luar negeri memberi julukan "Baby Nepo", yang artinya anak nepotisme. Hal ini membuat Indonesia jelek dimata luar negeri.

Langkah tersebut dianggap sebagai upaya Jokowi untuk mengamankan kekuasaan dan memastikan kelangsungan kebijakan-kebijakan yang telah dicanangkan selama kepemimpinannya. 

Dalam konteks ini, banyak pihak menunjukkan kekhawatiran akan penunjukan Gibran sebagai calon Wakil Presiden di samping Prabowo Subianto, sebagai contoh nyata dari praktik politik yang menjurus kepada nepotisme. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan kesetiaan Jokowi terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan, serta kredibilitasnya sebagai pemimpin tanpa adanya praktik nepotisme.

Terlepas dari kontroversi dan spekulasi yang berkembang di sekitar langkah-langkah Jokowi terkait dengan pembagian bansos dan rencana penempatan Gibran sebagai cawapres Prabowo, penting bagi publik untuk tetap mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan yang diambil pemerintah. Membangun kesadaran politik dan menekankan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan harus tetap menjadi fokus utama dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Sebagai warga negara, partisipasi dalam pengawasan kebijakan pemerintah dan proses politik sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan kekuasaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan politik semata.

Baca Juga:
Tes Logika dalam Rekrutmen BUMN: Contoh Soal dan Tips Mengerjakannya

Tes Logika dalam Rekrutmen BUMN: Contoh Soal dan Tips Mengerjakannya

Tips      

27 Maret 2025 | 123


Rekrutmen di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seringkali menjadi momen yang dinantikan oleh banyak pencari kerja. Mengingat reputasi dan jaminan karir yang baik, tidak heran jika jumlah ...

Buzzer

Meningkatkan Popularitas Instan: Bagaimana Jasa Buzzer Mengubah Strategi Marketing

Tips      

28 Maret 2025 | 85


Di era digital yang semakin berkembang, pemasar dan perusahaan dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menjangkau audiens. Salah satu cara yang kini semakin populer adalah penggunaan jasa ...

Google

Kiat Lulus UKDI 2025 Lewat Tryout Online Sertifikasi Dokter Umum Berkualitas Belajar di Tryout.Id

Pendidikan      

10 Jun 2025 | 24


Mempersiapkan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) adalah langkah penting bagi setiap calon dokter untuk mendapatkan izin praktik. Dalam menghadapi UKDI 2025, salah satu cara efektif yang ...

pesantren modern di bandung

Memanfaatkan Liburan Ramadan dengan Program Islami dan Produktif

Pendidikan      

28 Feb 2025 | 123


Libur Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah, memperdalam ilmu agama, dan menjalani kehidupan yang produktif. Bagi siswa di Boarding School di Bandung, ...

pesantren Al Masoem

Konsep Kebersihan Sebagian dari Iman di Al Masoem

Pendidikan      

19 Jan 2024 | 457


Al Masoem, sebuah pesantren Islam yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, menerapkan konsep kebersihan sebagai bagian dari iman. Konsep ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebersihan ...

Sosial Media

Cara Membedakan Jasa Promosi Media Sosial yang Aman dan Terpercaya

Tips      

29 Maret 2025 | 93


Di era digital saat ini, promosi melalui media sosial menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling efektif. Banyak bisnis yang berusaha memanfaatkan potensi tersebut dengan menggunakan ...

Copyright © KabarCepat.com 2018 - All rights reserved